Alasan Kenapa 5 Kue Khas Imlek Ini Dipercaya Membawa Hoki

Telunjuk.com App

Valerie Joan

Jan 24, 2020

58 Dilihat

Alasan Kenapa 5 Kue Khas Imlek Ini Dipercaya Membawa Hoki

Hari raya Imlek sudah di depan mata. Dekorasi serba merah, barongsai, pohon angpao, pernak-pernik dan makanan khas Imlek juga sudah banyak dapat ditemui di mall, restoran, dan di sana-sini. Hari raya Imlek juga lekat dengan makanan dan cemilan khas. Biasanya orang-orang yang merayakan Imlek akan mengonsumsi makanan yang manis dan lengket, dengan harapan bahwa di tahun mendatang akan diisi dengan hal-hal yang manis dan menyenangkan, serta keberuntungan akan melekat pada mereka sepanjang tahun.

 

Di bawah ini Telunjuk mengulas beberapa kue khas yang biasa disajikan pada saat Imlek. Setiap jenisnya menyimpan makna yang berbeda, serta harapan dan doa yang baik bagi yang memakannya. 

 

 

  • Kue Keranjang

 Kue keranjang

Kue Keranjang atau disebut juga nian gao. Merupakan salah satu kue yang paling populer dikonsumsi saat Imlek. Walaupun sebenarnya bisa dikonsumsi sepanjang tahun, tapi makan Nian Gao pada saat Imlek memiliki arti khusus di baliknya. Kue keranjang memiliki rasa manis dengan tekstur lengket seperti dodol. Nian berarti lengket, sedangkan Gao berarti kue.

 

Makan kue keranjang pada saat Imlek dipercaya membawa keberuntungan, karena dalam bahasa Cina, kata Nian memiliki bunyi yang sama dengan ‘tahun’, sedangkan Gao juga memiliki kesamaan bunyi dengan ‘tinggi’. Oleh karena itu, makan kue keranjang sama seperti mendoakan seseorang supaya lebih tinggi posisinya di tahun yang baru. Selain itu, bentuknya yang bulat juga bermakna keluarga yang merayakan imlek dapat terus hidup rukun dan bersatu.

 

 

  • Kue Mangkok

 Kue Mangkok

Kue mangkok melambangkan kemakmuran dan kebaikan, sehingga ia juga menjadi sajian yang tidak boleh terlupakan pada saat Imlek. Kue mangkok atau Fa Gao berbentuk seperti bolu kukus atau cupcake dan terbuat dari tepung beras yang kadang dicampur dengan terigu. Dalam bahasa Mandarin, Fa artinya mengembang. Fa juga berarti kemakmuran. Fa Gao ini memiliki bagian atas yang berkembang seperti kelopak bunga. Orang Tionghoa percaya bahwa semakin banyak kelopaknya, semakin banyak juga kekayaan yang akan didapat di tahun yang baru. 

 

 

  • Lapis Legit

 Kue Lapis

Kalau kue yang satu ini merupakan salah satu kue yang populer di Indonesia. Lapis legit pada perayaan Imlek menjadi simbol kemakmuran atau hoki yang berlapis-lapis di tahun mendatang. Kue ini juga menjadi simbol harapan untuk kehidupan yang lebih manis. Lapis legit atau nama aslinya spekkoek sendiri merupakan kue asal Belanda yang dibawa ke Indonesia dan kemudian dimodifikasi menjadi lapis legit.

 

Psst, jangan tertukar dengan lapis Surabaya ya! Sebab kue lapis Surabaya hanya memiliki tiga atau empat lapis dan bertekstur empuk, sedangkan lapis legit memiliki tekstur lebih keras dan jumlah lapisan yang lebih tipis dan banyak. Oleh karena itu, lapis legit juga dikenal dengan sebutan thousand layers cake.

 

Lapis legit juga bisa kamu beli secara online dengan harga mulai dari 40 ribu hingga 400 ribuan!

 

  • Manisan Segi 8

 Manisan Segi delapan

Pada masa menjelang Imlek, biasanya orang Tionghoa menyajikan kotak yang berisi manisan, buah-buahan kering, biji-bijian, kacang, atau camilan lainnya yang dikenal juga dengan prosperity box atau tray of togetherness. Kotak manisan ini biasanya berbentuk segi 8 dengan sekat-sekat tempat menyimpan manisan dan makanan yang disebutkan di atas. 

 

Setiap sekat yang ada di dalam kotak segi delapan ini diisi dengan makanan manis yang memiliki makna di baliknya:

  • Biji teratai kering: biji teratai kering melambangkan kelimpahan dari tahun ke tahun. Bentuknya yang unik mengingatkan kita akan kecantikan yang dihasilkan oleh bumi ini, sekaligus juga mempercantik tampilan isi dari kotak manisan segi delapan.
  • Jeruk kumquat: Jeruk berukuran mini ini dianggap sebagai lambang keberuntungan dan kemakmuran. Buah ini pun memiliki keunikan, karena kulitnya yang manis, maka jeruk kumquat dapat dimakan bersama dengan kulitnya.
  • Permen : memasukkan permen favorit seperti permen susu ke dalam Tray of Togetherness adalah simbol dari awal yang manis dalam memasuki tahun baru, serta mendoakan agar keluarga yang memakannya menjalani masa-masa yang indah dan memiliki kenangan manis selama setahun kedepan.
  • Kacang pistachio: Dalam bahasa Kanton, kacang pistachio disebut juga sebagai buah kebahagiaan. Oleh karena itu pistachio sering dimasukkan ke dalam manisan segi delapan, dengan harapan bahwa keluarga yang mendapatkannya juga mendapatkan banyak kebahagiaan sepanjang tahun
  • Manisan kelapa kering: arti simbolik dari kelapa adalah kesatuan dan ikatan kekeluargaan. Bahasa Kanton dari kelapa adalah Y?zi, yang bunyinya mirip dengan kata kakek dan cucu laki-laki. Harapan di balik memakan kelapa kering ini adalah ikatan kekeluargaan yang erat antar generasi di keluarga.

 

Manisan segi delapan tidak mutlak hanya diisi oleh makanan seperti di atas, bisa juga diganti dengan snack atau permen lainnya yang juga memiliki rasa manis. 

 

  • Kue Ku

 Kue ku

Kue tradisional yang satu ini memiliki bentuk dan warna yang sangat cantik. Dikenal juga dengan nama Ang Ku Kueh atau Red Tortoise Cake karena berbentuk seperti punggung kura-kura. Bagian luar Kue Ku terbuat dari ketan yang lengket, sedangkan dalamnya biasanya diisi dengan kacang hijau. Kura-kura adalah simbol dari kelanggengan dan panjang umur.

 

Kue Ku juga sering disajikan pada acara-acara selebrasi lainnya seperti ulang tahun atau perayaan sebulan (atau dikenal juga dengan full moon) untuk bayi, untuk mendoakan supaya orang tersebut memiliki umur yang panjang.

 

Ternyata di balik rasa nikmat dan tampilan yang cantik, kue-kue ini menyimpan makna dan harapan yang begitu dalam ya! Kalau kamu tertarik untuk membeli manisan atau kue-kue khas Imlek, kamu juga bisa mencarinya lewat Telunjuk.com! 

Artikel Terkait

Sponsored

Artikel Terpopuler

Sponsored