Life at Telunjuk : Jadi Team IT di Telunjuk.com, Gue Jarang Ngerasain Lembur!

Valerie Joan
Jul 15, 2019
102 Dilihat

Apa kesan pertama yang muncul di benak teman-teman engineer saat mendengar temannya bekerja di perusahaan startup di bidang IT?
“Wah, pasti lemburnya banyak ya lo??”
“Jangan-jangan gak punya kehidupan di luar kantor ya lo? Hahahaha....”
Biasanya, gue cuma menjawab dengan senyum atau dengan guyonan. Tapi mungkin sekarang gue harus klarifikasi ke rekan-rekan gue tadi, kalo gue jarang merasakan yang namanya lembur atau overtime. Bahkan, gue punya dua anak dan istri dan hobi lain diluar kantor. Lah, kok bisa?? Sekarang gue tanya balik - kenapa nggak bisa?
Nama gue Effendi Susanto, tapi biar lebih akrab orang manggil gue Fendi. Selama 4 tahun terakhir, gue menjabat sebagai CTO di Telunjuk.com. Hal yang selalu gue tanamkan di kantor untuk tim engineer cuma satu, “Priority, priority, priority!”. Kalau ada yang bisa dikerjakan sekarang, kenapa harus tunggu besok? Begitu juga sebaliknya. Kalau bisa dikerjakan besok, kenapa harus sekarang? Mungkin ini bukan cara konvensional seperti perusahaan startup lainnya, tapi saya percaya dengan yang namanya work life balance. Berapa kali kita membatalkan janji ketemuan dengan teman dengan alasan lembur? Atau harus mengurus revisi dan pekerjaan dari bos di luar jam kerja? Karena itu, gue menetapkan jam kerja efektif di tim. Masuk kantor jam 9, jam 5 harus sudah closing. Dengan begini, tim gue nggak perlu ‘akrab’ dengan kata lembur. Nggak lembur bukan berarti kualitas server kami buruk, kok. Sejak redevelopment server Telunjuk di tahun 2016 hingga sekarang, kendala server hampir nggak pernah terjadi.
Terus, hubungannya kualitas server sama work life balance apa? Jujur gue prihatin, karena zaman sekarang, lebih banyak orang harus mengenal pentingnya hidup diluar kantor. Bukan cuma untuk menjaga kesehatan fisik dan mental saja, tapi juga untuk melatih manajemen waktu yang baik. Intinya, kalo work life balance lo baik, performa lo di kantor dan luar kantor juga baik. Setiap harinya, sepertiga dari waktu kita habis di kantor, dan sepertiganya lagi dipakai untuk tidur. Apa kita mau menghabiskan lebih dari sepertiga waktu sisanya untuk mengurus pekerjaan juga? NO! Jujur gue salut pada anggota tim gue yang bisa mendirikan band di tengah kesibukan kantor. Mungkin kita semua harus belajar dari dia - untuk memanfaatkan sepertiga waktu bebas untuk menekuni hal yang kita suka.
Di kantor, selain menjunjung work-life balance yang baik, kita juga percaya kalo kehidupan di kantor harus dibikin asik. Eh, tapi bukan berarti profesionalitas juga nggak dijaga, ya. Maksud gue begini, karena sepertiga hari lo akan habis di kantor, buat apa bikin suasana kerja kaku-kaku? Di luar kerjaan, kita juga bisa asik-asikan bareng lewat kegiatan kayak futsal, nobar, atau acara-acara syukuran. Dengan bikin semua karyawan merasa nyaman di kantor, diskusi juga jadi lebih jalan dan open. Di kantor Telunjuk.com, kita percaya dalam membuat suasana kerja yang produktif dan nyaman untuk setiap karyawannya. Dan bukannya itu yang kita semua cari di tempat kerja?